Kepemimpinan Yang Tangguh adalah Faktor Pendukung Keunggulan Sekolah

Senin, 08 April 2013



Pada rangkaian...
tulisan berikut terdapat lima komponen sistem yang membuat sekolah unggul menjadi unggul atau efektif. Efektivitas berkorelasi dengan tingkat keunggulan pencapaian hasil belajar siswa. Sekolah unggul adalah sekolah yang efektif,  yang memfasilititasi siswa belajar sehingga berprestasi tinggi.
Pada sekolah unggul seluruh siswa berpeluang belajar dan meraih prestasi. Efektivitasnya meningkat jika jarak  nilai siswa yang  tertinggi dan yang terindah semakin sempit. Hampir seluruh siswa mendapat nilai tinggi dan sangat tinggi.
Hasil riset terhadap sekolah yang unggul dengan menghimpun informasi dari pengalaman terbaik penyelenggara sekolah, kepala sekolah, guru, staf TU, maupun orang tua siswa menyatakan bahwa ada lima faktor utama yang  paling berpengaruh terhadap tingkat keunggulan sekolah. Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab  sekolah unggul menjadi unggul adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat tampak dalam gaya mempengaruhi, mengarahkan, dan  menginspirasi warga sekolah. Berkat pengaruh kepala sekolah seluruh warga sekolah aktif berpartisipasi dan berkolaborasi dalam pengambilan keputusan.  Hasil kesepakatan mereka realisasikan dalam aksi  untuk mencapai target yang tinggi.
Keberadaan kepala sekolah bermakna dalam mengembangkan semangat juang, ia manjadi motivator dan dinamisator. Ada atau tidak ada di sekolah, pengaruh kepala sekolah melekat dan  menginspirasi warga untuk wujudkan keunggulan mutu. Kekuatan kepemimpinannya dapat dilihat dari keberhasilan membagi kepuasan pribadi menjadi kepuasan bersama. Karena itu kepemimpinan merupakan proses moral yang menggerakan transformasi dengan traksaksi target yang tinggi. Semakin kuat kepuasan warga sekolah atas pencapaian lembaga yang sesuai dengan harapannya, maka makin kuatlah kepemimpinan kepala sekolah.
Para kepala di sekolah unggul menyatakan bahwa efektifnya kepemimpinan kepala sekolah memiliki enam karakteristik berikut:
  1. Menyuarakan visi-misi secara berkelanjutan.
  2. Memotivasi guru dan siswa dengan kunjungan kelas yang bermakna sehingga membantu memperbaiki proses guru mengajar dan siswa belajar.
  3. Menunjukkan harapan yang tinggi karena kepala sekolah yakin bahwa guru dan siswa di sekolahnya dapat berprestasi.
  4. Menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkolaborasi dengan guru-guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran.
  5. Menaruh perhatian besar kepada guru-guru dalam mendiagnosis masalah pembelajaran.
  6. Menciptakan  iklim sekolah yang kondusif sehingga menunjang proses pembelajaran yang efektif.
Refleksi:
Kondisi pada banyak sekolah belum berhasil membangun keunggulan  karena kelemahan kepemimpinan dalam hal berikut;
  • Memperlakukan visi-misi sebagai atribut formal untuk memenuhi syarat administrasi. Visi-misi belum menjadi jiwa pembaharuan sekolah.
  • Menaruh perhatian besar pada kelemahan siswa dan guru sehingga kurang  yakin warga sekolahnya dapat berprestasi.
  • Mendelagasikan penetapan tujuan sekolah, tujuan pengembangan kurikulum, dan tujuan program lain dalam program tanpa indikator pencapaian yang terukur sebagai  dasar evaluasi.
  • Mengembangkan harapan yang tinggi sebagai wacana, namun tidak didokumentasikan dalam target pencapaian standar.
  • Melaksanakan supervisi sebagai pemenuhan kewajiban, bukan sebagai wahana pengembangan kolaborasi meningkatkan efektivitas pembelajaran maupun  mendiagnosis permasalah pembelajaran.
  • Belum mengaitkan langsung program evaluasi diri dengan pengukuran kinerja keunggulan khas satuan pendidikan.
Kesimpulan:
Keunggulan sekolah akan terwujud jika daya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada mutu pembelajaran. Keunggulan mutu berkorelasi dengan mutu lulusan. Sekolah berkeunggulan memiliki pemimpin yang tangguh dalam merealisasikan visi-misi, meyakini dan mempengaruhi warga sekolah dapat mencapai target yang tinggi, menggunakan sebagian besar waktu di sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui supervisi, serta menggunakan daya kepemimpinannya untuk membangun suasan sekolah yang kondusif.

...lalu...bagaimana dengan kepemimpinan sekolah kita...SMADA SOLO ?... 

0 komentar :

Posting Komentar

guru seni rupa sma negeri 2 surakarta

AYO...BERKREASI !!

Diberdayakan oleh Blogger.